Tuesday 24 July 2018

SENI RUPA

Berkarya Seni Lukis

  • Mendefinisikan Pengertian Seni Lukis
  • Tujuan Berkarya Seni Lukis
  • Memilih Tema dalam Berkarya Seni Lukis
  • Mengidentifikasi Alat dan Bahan seni lukis
  • Menerapkan salah satu teknik berkarya seni lukis
A. Seni lukis, Gaya/Aliran

1. Pengertian Seni Lukis
Seni lukis merupakan salah satu kegiatan pengembangan imajinasi dengan melibatkan ekspresi, emosi dan gagasan penciptaan. 
Ada berbagai pengertian seni lukis menurut beberapa ahli, sebagai berikut :

  • Seni lukis adalah, sebuah pengembangan dari menggambar, biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini didasarkan pada tema, corak atau gaya, teknik serta bahan dan bentuk karya seni tersebut.
  • Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu, dengan melibatkan skspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh. Sehingga sebuah lukisan harus dapat menterjemahkan apa yang ada dalam obyek, tema atau gagasan secara persentative. (Soedarso Sp (1990: 11)
  • Lukisan yaitu suatu pengalaman artistik yang ditumpahkan dalam bidang dua dimensional dengan menggunakan warna dan garis.

2. Tujuan Berkarya seni lukis
Seiring dengan perkembangan zaman serta kemajuan teknologi seniman dalam mengungkapkan ekspresinya dengan Tujuan yang berbeda-beda, berikut Tujuan berkarya seni lukis :

  • Tujuan Religius, Tujuan berkarya seni untuk tujuan rekligius sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang, lukisan bisa mendekatkan diri dengan sang pencipta sebagai pelindung, dan penjaga pengampun dosa.

sumber : Google.com
  • Tujuan Kritik Sosial, Kesenjangan sosial, peristiwa politik, dan ketidak berdayaan serta perilaku kehidupan lain yang terjadi dalam masyarakat bisa menjadi ide dalam berkarya seni lukis. Objek lukisannya bisa dengan simbol-simbol atau perumpamaan yang bisa dikaitkan dengan peristiwa, kritik yang disampaikan berupa bentuk-bentuk yang bersinggungan dengan pemerintah, lembaga sosial atau pun kepada pemegang kekuasaan setempat.
Sumber : almanak seni rupa indonesia
Berburu celeng lukisanjoko pekik

Tujuan ekspresi , Lukisan menjadi media ekspresi dan juga media mencurahkan emosi/perasaan coretan garis dan warna merupakan perwujudan dari dorongan emosi dan gejolak jiwa pelukisnya, sehingga penikmat karya seni tidak hanya mengutamakan keindahan semata.
Sumber : Pixabay - Lukisan abstrak, karya wassily kadinsky

  • Tujuan Komersil, Seringkali lukisan yang kita lihat dipinggir jalan dengan warna mencolok dan kebanyakan didominasi oleh lukisan pemandangan, tujuan penciptaan lebih mengutamakan asfek komersil sehingga bentuk dan gaya lukisannya cenderung mengikuti selera pasar.
Dokume kemdikbud
lukisan Pinggir jalan

3. Aliran Seni Lukis
    Berdasarkan cara pengungkapannya alieran dan gaya lukisan dapat dibedakan/digolongkan              menjadi dua, yaitu representatif dan nonrepresentatif. Berikut penjabaran aliran dan gaya lukisan serta tokoh-tokohnya :
a. Representatif, adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakan keadaan nyata pada kehidupan            masyarakat dan gaya alam. gaya seni rupa yang termasuk dalam representatif adalah :
Lukisan gaya Naturalisme 
  • Naturalisme, aliran seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam, melukiskan sesuatu dengan alam nyata sehingga perbandingan perspektif, tekstur, atau warna serta gelap terang dibuat dengan seteliti mungkin, lebih indah dari kenyataannya. Pelukis yang beraliran Naturalisme antara lain Basuki Abdullah, Abdullah suryobroto, Mas Pringabdi, Wakidi, Claude, Rubens, Constabel, dan lain-lain.
  • Realisme, aliran yang memandang dunia ini apa adanya tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa yang beraliran Realisme antara lain; Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S.Sudjono dan Dullah.

Lukisan Gaya Realisme
  • Romantik, Aliran seni rupa yang lebih bersipat imajiner, aliran ini melukiskan cerita-cerita yang romantis, peristiwa yang dahsyat atau kejadian yang dramatis. Pelukis yang bergaya Romantisme tersebut antara lain; Raden Saleh, Fransisco, Goya, dan Turner.
Lukisan "Penangkapan Diponegoro" Karya Raden Saleh
  • Ekspresionisme, aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya. Perupa yang menggunakan aliran ini antara lain, Vincent Van Gogh dan Affandi.
Lukisan bergaya Ekspressionisme karya Affandi
  • Impressionisme, aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat obyek tersebut dilukis. Perupa yang termasuk dalam aliran ini antara lain Claude Monet, George Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin, dan S. Sudjono.
Lukisan Impressionisme
  • Surealisme, Aliran seni lukis yang menggunakan bentuk dan warna seperti didalam mimpi, pelukis menggunakan daya khayalnya untuk menyampaikan pikiran dan perasaan melalui bentuk-bentuk dalam karyanya. Perupa yang beraliran ini antara lain Salvador Dali.
Lukisan bergaya surealisme Karya Salvador dali
b. Non Representatif
Pengertian nonrepresentatif, adalah perwujudan aliran seni lukis yang menekankan pada unsur-unsur formal; struktur, unsur rupa dan prinsip estetik. Gaya seni lukis nonrepresentatif berupa susunan garis, bentuk, bidang dan warna yang terbebas dari bentuk alam. Gaya ini memandang bahwa ekspresi jiwa dapat dihubungkan dengan obyek apapun, gaya ini menunjukan bidang yang diisi oleh warna dan dipilah dengan garis-garis tegas. Gaya ini dipelopori oleh Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar, dan Sadali.

lukisan gaya nonrepresentatif karya but muchtar



B. Tema Seni Lukis
 Tema adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada didalam sebuah karya seni baik dalambentuk karya seni rupa dua dimensi ataupun seni rupa tiga dimensi. Tema-tema didalam pembuatan karya seni rupa murni antara lain  sebagai berikut :

  1. Manusia dengan Dirinya Sendiri, Seni rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan atau ide dari seseorang. Untuk mengungkapkan citarasa keindahan manusia mewujudkannya lewat media ekspresi. Didalam pengungkapannya tersebut kadang seseorang menggunakan potret dirinya sendiri sebagai objek lukisannya.
    Potret diri sendiri Karya Basuki Abdullah
  2. Manusia dengan Manusia Lain, Dimana seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan citarasa keindahannya menggunakan objek orang-orang yang ada disekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya, orangtua, saudaranya, temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya, atau orang-orang yang ada dalam pikirannya.
  3. Manusia Dengan Alam sekitarnya, Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan citarasanya, sering dijadikan objek untuk lukisannya. Seperti pemandangan gunung laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan masih banyak lagi alam yang dijadikan objek lukisan.
  4. Manusia dengan Alam benda, Benda-benda kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda-benda tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis, organis atau berbentuk bebas. Bentuk benda tersebut seperti, Gelas, Canghkir, Kendi, Teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-buahan, bunga dan lainnya.
  5. Manusia dengan Aktifitasnya, Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa ingin mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Aktifitas manusia seperti kegiatan, menari, membajak sawah, berburu, jual beli dipasar, menggembala ternak, dan aktifitas lainnya.
  6. Manusia dengan Alam Khayal, Ide, imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara sadar ataupun saat tidak sadar (saat tidur). Kahayalan yang muncul dibenak perupa kadang diwujudkan dalam suatui karya seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan kartya seni surealisme.

ALAT DAN BAHAN BERKARYA SENI LUKIS
Media berkarya seni rupa dua dimensi (seni lukis) meliputi bahan dan alat untuk melukis. Beragam pilihan alat bahan dan media yang digunakan sesuai jenis dan gaya karya yang diinginkan. media berkarya seni lukis sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan.

  1. Pastel dan Krayon
    1. Krayon -2. Pastel
  2. Cat (Pewarna) - Cat Air, Cat minyak dan Cat akrilic
  3. Kuas
  4. Pisau Palet
  5. Palet
  6. Kanvas



C. Jenis lukisan berdasarkan teknik dan bahan yang digunakan
Beberapa teknik yang digunakan dalam melukis antara lain :

  1. Mozaik, teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna-warni pada media lukisan sehingga membentuk objek tertentu. Bahan yang digunakan untuk teknik ini antara lain, Pecahan keramik, porselen, potongan kertas, atau bisa juga batu yang berwarna warni. Mozaik yang memakai potongan-potongan kayu sebagai bahan lukisannya disebut intersia.
  2. Lukisan Kaca, Teknik lukisan kaca menggunakan kaca, timah, kuningann dan tembaga sebagai penyambungnya sehingga membentuk lukisan. Lukisan kaca pertama kali dikembangkan pada zaman Ghotic di Eropa sebagai bagian dari arsitektur. Di Indonesia, teknik lukisan kaca pada awalnya berkembang sebagai seni industri rumah tangga di Cirebon jawa Barat, sebagai warisan dari teknik yang di contohkan oleh seniman belanda.
  3. Teknik Opaque, adalah teknik melukis menggunakan cat minyak, cat poster, cat akrilik maupun cat air, dengan kondisi cat dibuat kental, tidak banyak menambah minyak atau air. saat menggunakan dilakukan dengan goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan padat. Warna-warna yang digoreskan dapat saling menumpuki. Teknik ini sering disebut dengan teknik plakat atau teknik poste.
  4. Acrylic, adalah lukisan dengan bahan yang disebut acrylic, yang menghasilkan warna warna yang cerah dan menyala, lukisan teknik ini sering digunakan untuk berbagai eksperimen, disepatu, tas, atau berbagai bahan kain lainya.
  5. Teknik Batik, Tekniknya hampir sama dengan tata cara membatik, yaitu dengan menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik. Kain yang tertutup lilin inilah yang membentuk titk garis bidang ataupun ruang sbelum jadi sebuh gambar, dan hasil akhir dicelup kelarutan pewarna


D. Prosedur berkarya Seni Melukis
Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan jika kalian melukis. Teori ini berdasarkan pengalaman para pelukis terkenal. Proses atau langkah dalam melukis adalah :

  • Memunculkan Gagasan, untuk memunculkan gagasan kreatif, bisa didapatkan dari apa yang kita lihat disekelilimng kita misalnya :
  1. Mengembangkan imajinasi, apa yang kita pikirkan atau dari pengalaman orang lain
  2. Melihat obyek secara langsung, misalnya pasar, pantai, atau pegunungan.
  3. Melihat dari Buku, majalah atau dari Internet serta dokumen lain tentang Lukisan.
  4. Mengunjungi museum atau kegiatan seni lukis disekitar.
ide dan gagasan tadi kita olah lagi baik dari segi bentuk maupun susunan objeknya menjadi sebuah sketsa yang menarik, sehingga apa yang kita lihat, rasakan atau yang kita pikirkan dipahami oleh pengamat seni.
  • Membuat Sketsa, Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat lukisan. Sketsa inilah yang nantinya diselesaikan menjadi sebuah lukisan yang sempurna, sketsa biasanya hanya sebuah goresan global tidak mendetail dari sketsa yang kita buat akan tergambar apa yang akan kita ungkapkan.
  • Menentukan Media berkarya (Bahan dan Alat) Proses ini adalah untuk media yang kita gunkan, Misalnya :
  1. Menggunakan kertas : karton, manila, padalarang atau hanya kertas hvs
  2. Menggunakan tembok, dinding papan atau media lebar lainnya
  3. Menggunakan media alternatif, kaca, cangkang telur, atau dipermukaan benda pakai/kerajinan
  4. Menggunakan cat minyak, cat akrilik, cat tembiok, crayon atau pastel
  5. Dala berkarya seni media alat dan bahan juga menentukan proses dan teknik berkarya seni, sehingga hal ini harus direncanakan.
  • Menentukan Teknik, ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam melukis, diantaranya adalah :
  1. Teknik Aquarel (warna Transparan)
  2. Teknik Plakat (warna tebal)
  3. Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jari, kuas atau pisau palet
  4. Teknik tebal dan berstektur (berstektur warna)
  5. Teknik timbul (mozaik)
  • Mewarnai dan menyempurnakan Lukisan, Tahap terakhir pada proses melukis adalah penyempurnaan, proses penyempurnaan sebagai berikut :
  1. Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada obyek pokok(positif) dan latar belakangnya (negatif)
  2. Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran (spot light), penegasan, dan penentuan gelap terang.
Tidak semua langkah menjadi acuan membuat karya seni merupakan wujud ekspresi dari suatu ide atau gagasan. kamu dapat menggali ide untuk berkarya seni sendiri dengan membuat lukisan menggunakan media kanvas dan cat minyak.













No comments:

Post a Comment